Jumat, 29 Desember 2017

PF-8/VISKOSITAS

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1

NAMA/NIM                                       : DANDI SAPUTRA HALIDI/442417041
JURUSAN/GUGUS                            : KIMIA/B
PROGRAM STUDI                            : S1 KIMIA
KELOMPOK                                      : IX (SEMBILAN)
KODE/NAMA PERCOBAAN           : PF-8/VISKOSITAS
KOPENTENSI                                    : Mengidentifikasi penerapan dan gejala                             viskositas dalam kehidupan sehari-hari,                             serta menentukan koefisien viskositas                           fluida yang memnuhi hukum stokes.
INDIKATOR                                       : 1. Menentukan koefisien viskositas dari oli                                         dengan menggunakan peralatan sederhana
2. Menghitung ketidakpastian pada hasil                  percobaan dan menjelaskan hasil                 statistikanya
3. Memberikan contoh atau penerapan viskositas dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam disiplin ilmu yang ditekuni
TANGGAL PERCOBAAN                 :
TANGGAL MASUK LAPORAN AHIR        :
KAWAN KERJA                                :
                                                              
NAMA ASISTEN                               :

LABOTATORIUM FISIKA
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2017

LAPORAN PRAKTIKUM
PF-8
VISKOSITAS

A.          JUDUL
Hubungan gaya gesek terhadap viskositas zat cair

B.          RUMUSAN MASALAH
1.     Bagaimana penentuan koefisien viskositas dari oli dengan menggunakan peralatan sederhana ?
2.     Bagaimana penghitungan ketidakpastian pada hasil percobaan dan menjelaskan arti statistikanya ?
3.     Bagaimana pemberian contoh atau penerapan viskositas dalam kehidupan sehari-hari?

C.          TUJUAN
1.     Mahasiswa dapat menentukan koefisien viskositas dari oli dengan menggunakan peralatan sederhana.
2.     Mahasiswa dapat menghitung ketidakpastian pada hasil percobaan dan menjelaskan arti statistikanya.
3.     Mahasiswa dapat memberikan contoh atau penerapan viskositas dalam kehidupan sehari-hari.

D.    DASAR TEORI
Viskositas diartikan sebagai resistensi atau ketidak mampuan suatu bahan untuk mengalir yang disebabkan karena adanya gesekan atau perlawanan suatu bahan terhadap deformasi atau perubahan bentuk apabila bahan tersebut dikenai gaya tertentu.
Bila sebuah benda digerakkan pada permukaan zat padat yang kasar maka akan mengalami gaya gesekkan. Analog dengan hal itu, maka sebuah benda yang bergerak pada zat cair yang kental akan mengalami gaya gesekan yang disebabkan oleh kekentalan zat cair tersebut. Dalam hal ini gaya gesekan pada benda yang bergerak dalam zat cair kental dapat kita ketahui melalui kecepatan benda. Menurut hukum stokes, gaya gesekan yang dialami oleh sebuah benda pejal yang bergerak dalam zat cair yang kental adalah : FS = -6   dengan : FS : gaya gesek zat cair (kg.m.s2)
                           : koefisien kekentalan zat cair (N.m2.s)
                          : jari-jari bola pejal (m)
                          : kecepatan gerak benda dalam zat cair (m/s)
Selain gaya gesekan zat cair, kita juga sudah mengenal gaya berat dan gaya keatas. Dengan demikian maka, pada sebuah bola pejal yang bergerakzat cair yang kental akan mengalami ketiga gaya tersebut, yaitu :
∑F = W + FA+ FS
bilabila bola pejal telah mencapai kecepatan tetap, maka resultan ketiga gaya tersebut akan sama dengan nol., sehingga benda bergerak lurus beraturan.besar kecepatannya  pada keadaan itu dapat dinyatakan dengan
V =
1.     Viskositas zat cair
Viskositas berhubungan dengan besarnya gaya gesekan antar lapis zat cair itu, dan juga antar zat cair dengan dinding pipanya. Fluida cair yang mengalir didalam pipa, jenis alirannya dapat berupa aliran laminar atau turbulen. Kedua jenis aliran itu terkait nilai , massa jenis , dan kelajuan air v zat cair, serta diameter pipa (D) dimana fluida itu mengalir. Hal ini dinyatakan dalam bilangan reylod (Re) =
Ketika Re kecil dari 2000 maka zat cair mengalir secara laminar (setiap bagian zat cair itu mengalir menuruti garis arusnya sendiri, dan garis arus itu tidak pernah saling berpotongan), sebaliknya, bila Re dari 4000 maka fluida mengalir secara turbulen (terjadi arus pusar).
2.     Indeks bias
                   Indeks bias zat cair merupakan ukuran kelajuan cahaya didalam zat cair dibanding        ketika diudara (c), dan dinyatakan :
                                                                                 
       Artinya, apabila v semakin kecil maka  semakin besar, dan disebut juga kerapatan optisnya lebih besar. Perubahan kelajuan cahaya dari c menjadi v berhubungan dengan perubahan arah rambat cahaya, dan itu disebut dengan pembiasan cahaya. Peristiwa ini digunakan sebagai dasar mengukur  zat cair dengan alat reflaktometer ABEE.
a.  Hukum stokes
         Viskositas cairan yang partikelnya besar dan berbentuk tak teratur lebih tinggi dan pada yang partikelnya kecil dan bentuknya teratur. Semakin tinggi suhu cairan, semakin kecil viskositasnya. Pernyataan ini dapat dijelaskan dengan teori kinetic.
b.   Hukum polseluille
            Fluida ideal dapat mengalir melalui pipa untuk menjaga kesinambungan aliaran. Banyaknya cairan yang mengalir persatuan waktu melalui penampang melintang berbentuk silinder berjari-jari r, yang panjangnya  , selain ditentuka oleh beda tekanan pada kedua ujung juga ditentukan oleh viskositas dan luas penampang. Hubungan tersebut dirumusan oleh poiseuille yang dikenal dengan hukum poiseuille.
                                    V=
Penentuan viskositas dapat dilakukan dengan dua metode yaitu metode :
1.   Metode Ostwald
          Metode ini ditentukan berdasarkan hukum poiseuille menggunakan alat viskometer Ostwald. Penetapannya dilakukan dengan jalam mengukur waktu yang diperlukan untuk mengalirnya cairan dalam kapiler dari a ke b. sejumlah cairan yang akan diukur viskositasnya dimasukkan kedalam viscometer. Cairan kemudian dihisap dengan pompa sampai diatas batas a. cairan dibiarkan mengalir kebawah dan waktu yang diperlukan dari a ke b dicatat menggunakan stopwatch. Viskositas dihitung menggunakan persamaan poiseuille.
                     
2.     Metode bola jatuh
      Penentuan ini berdasarkan hukum stokes. Bola dengan rapatan d dan jari-jari r dijatuhkan kedalam tabung berisi cairan yang akan ditentukan viskositasnya. Waktu yang diperlukan bola untuk jatuh melalui cairan dengan tinggi tertentu kemudian dicatat dengan stopwatch. Gaya berat yang menyebabkan bola turun kebawah sebesar:  FW=4/3 -  ).g
Dalam keadaan setimbang FW = Fg sehingga

Referensi :-http://saaknasional.files.wordpress.com201202pertemuan-iv-dan-v-                       kf1.pdf.
                                   -team penyusun,2014.penuntu praktikum fisika dasar 1.
-http://upi.edudirektori.FMIPAJUR-PEND-FISIKAAHMAD viskositas.pdf.












E.     VARIABEL
1.     Variabel bebas : titik awal,dan titik akhir
2.     Variabel terikat : massa,diameter,Mgk,Moli,waktu
3.     Variabel kontrol : kecepatan,ketinggian/kealaman (h)

F.     ALAT DAN BAHAN
1.     Tabung/Gelas ukur
2.     Kelereng
3.     Mistar
4.     Oli
5.     Sendok
6.     Stopwatch
7.     Neraca mekanik
8.     Jangka sorong

G.    PROSEDUR KERJA
1.     Menyusun peralatan seperti pada gambar 8.1
2.     Mengukur massa kelereng, da mencatat sebagai Mkelereng.
3.     Mengukur diameter kelereng, dan mencatat sebagai d.
4.     Mengukur massa gelas ukur kosong, dan mencatat sebagai Mgk
5.     Mengukur massa dari oli dengan volume tertentu, kemudian mencatat sebagai Moli
6.     Memesukan oli kedalam tabung sampai ketinggian 94 cm.
7.     Menjatuhkan kelereng dalam cairan oli dan mengamati gerak kelereng sampai kelereng bergerak dengan kecepatan konstan.
8.     Menentukan titik awal dan tiik akhir kelereng mulai bergerak dengan kecepatan konstan pada skala yang tertua pada tabung. Mencatat intervalnya sebagai h pada tabel 8.2 dan mencatat pula waktu yang ditempuh oleh kelereng pada interval tersebut sebagai t.
9.     Dengan cara yang sama melakukan langkah 5 sampai 6 sebanyak empat
Kali
TABEL DATA 8.2 DATA HASIL PERCOBAAN
PF-8
VISKOSITAS

d  = 1,625 mm
Mgk = 203 gr
Mkelereng  = 5,4 gr
Moli = 39 gr
Voli = 20 ml

              t ( s)
            h ( ml )
1,14
35
1,49
35
      














PENGOLAHAN DATA
PF-8
VISKOSITAS

1.   Menghitung Kesalahan Relatif
Ø Mkel        =  5,4 gram = 0,0054 kg
Mkel    =    x nst neraca mekanik
  x 0,01
               =  0.005 gram = 0,000005 kg
KR         =  x 100 %
               =  x 100 %
               = 0,092 % (4 AP)
( Mkel ± Mkel ) = (5,400 ±0,005 ) x 10-3 kg
Ø Dkel         =  1,625 cm = 0,001625 m
Dkel     =    x nst mikrometer sekrup
Dkel     =    x 0,05
               =  0.025 mm = 0,000025 m
KR         =  x 100 %
               =  x 100 %
               = 1,53 % (3 AP)
( Dkel ± Dkel ) = (1,62 ± 0,02) x 10-3 m
Ø Mgk        =  203 gram = 0,203 kg
Mgk     =    x nst neraca mekanik
Mgk     =    x 0,1
               =  0.05 gram = 0,00005 kg
KR         =  x 100 %
               =  x 100 %
               = 0,024 % (5 AP)
( Mgk ± Mgk ) = ( 2,0300  ± 0,0005 ) x 10-1 kg
Ø Moli        =  39 gram = 0,039 kg
Moli     =    x nst neraca mekanik
Moli     =    x 0,1
               =  0.05 gram = 0,00005 kg
KR         =  x 100 %
               =  x 100 %
               = 0,12% (4 AP)
( Moli ± Moli ) = ( 3,900 ±0,005 ) x 10-2 kg
Ø Voli         = 20 ml = 0,00002 m3
Voli     =  x nst gelas ukur
Voli      =   x 2 ml
               =  1 ml = 0,000001 m3
KR         =  x 100 %
               =  x 100 %
               = 5 % (3 AP)
( Voli ± Voli ) = ( 0,0020 ± 0,0001 ) x 10-2 m3
2. Menghitung t, h, v dan
a)   Menghitung T
Ø        =  1,14 sekon
    =  x nst stopwatch
          =  x 0,01 sekon
          = 0,005 sekon
KR    =  x 100%
          =  x 100%
          = 0,43 % (4 AP )
( ± ∆) = (1,140±0,005 ) sekon.
Ø        =  1,49 sekon
    =  x nst stopwatch
          =  x 0,01 sekon
          = 0,005 sekon
KR    =  x 100%
          =  x 100%
          = 0,35 % ( 4AP )
( ± ∆) = ( 1,490±0,005)  sekon.
b)    Menghitung h
Ø          = 35 cm = 0,35 m
      =  x nst mistar
      =  x 0,1
      = 0,05 cm = 0,0005 m
            KR       =  x 100%
      =  x 100%
       = 0,14 % ( 4 AP )
           ( ± ∆) = (3,500±0,005) x 10-1 sekon.
Ø                      = 35 cm = 0,35 m
Ø   ∆     =  x nst mistar
      =  x 0,1
       = 0,05 cm = 0,0005 m
            KR       =  x 100%
       =  x 100%
       = 0,14 % (  AP )
( ± ∆) = (3,500±0,005) x 10-1 sekon.

c)     Menghitung V
Ø          =
            =  
             =  0,30
       = [||] + [||]x
              = [||] + [||] x 0,30
              = [|0,0014|] + [|0,0043|] x 0,30 m/s
               =  0,00171 m/s
KR          =  x 100%
               =  x 100%
               = 0,57 % (3 AP )
(± ∆) = (3,00 ± 0,01)10-1
Ø          =
            =  
             =  0,23
       = [||] + [||]x
              = [||] + [||] x 0,23
              = [|0,0014|] + [|0,0033|] x 0,23
               =  0,00108  
KR           =  x 100%
                =  x 100%               
                = 0,46 % (4 AP )
(± ∆) = (2,300±0,010) 10-1  

V ( m/s)
V2 ( m/s )
0,30

0,23

0,09

0,05
V   = 0,53  
 V2  = 0,14
V)2=0,2809


d)     Menghitung
Ø  N       =  2
  =  
         = = 0,265 
 =
         =
             =
             =
             = 0,015
KR        = x 100%
              = x 100%
              = 5,6 % (2  AP)
( ± ) = ( 2,6 ± 0,1 ) 10-1
e)   Menghitung massa jenis (p) kelereng dan oli
Ø  Massa jenis oli ()
            =
                  =
                  = 1950  kg/m3
          = [||] + [||]x
                  = [||] + [||]x 1950 kg/m3
                  = [|0,00128|] + [|0,05|]x 1950 kg/m3
                  = 99,99 kg/m3
KR             =  x 100%
                  =  x 100%
                  = 5,1  % (2 AP )
( ± ) = ( 1,9 ± 9,9 )x 10. kg/m3
Ø  Massa jenis kelereng ()
m               =  —›    r          =  
                                          =  . 0,001625 m
                                          = 0,00081 m
        =  nst mikrometer sekrup
                     =   x 0,05 mm
                     =  0.025 mm = 0,000025 m
kelereng  =
             =
             =
            = 2454545,45 kg/m3
             = [||] + [||]x
           = [||] + [||]x 2454545,45 kg/m3
          = [|9,25|] + [|0,030|]x 2454545,45 kg/m3
           = 73645,6135  kg/m3
 KR     =  x 100%
            =  x 100%
           = 3,0 % ( 3 AP )
( ± ) = ( 245 ± 736 ) kg/m3
f)    Menghitung koefisien viskositas
n     =    . g
       =  (0,0054)2   . 9,8
       = 580478440,090  
    = | | + || + ||
       =  | | + || + ||
    0,030 + 0,030 + 0,051
       = 0,111
=  x n
       = 0,111 x580478440,090  m/s
       = 64433106,849  
KR  = 100%
       =   x 100%
       = 11,09 % ( 2 AP )
( ± n ) = ( 64 ± 58) .
3.   Kesimplan
                Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1)     Viskositas adalah ukuran yang menyatakan kekentalan suatu cairan atau fluida. Semakin kental suatu fluida maka benda yang dimasukkan sukar bergerak.
2)     Viskositas cairan akan menimbulkan gesekan antara bagian atau lapisan cairan yang bergerak satu terhadap yang lain.
3)     Terdapat lima factor yang mempengaruhi viskositas yaitu : tekanan, temperature, adanya zat lain, ukuran dan berat molekul, dan ikatan.
4)     Semakin jauh jarak dari titik awal sampai mencapai titik ahir yang dibutuhkan makin bertambah.
4.   Kemungkinan kesalahan
1)     Titik konstan dari pergerakkan kelerang didalam fluida sangat sulit untuk diamati.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

REAKSI EKSOTERM DAN REAKSI ENDOTERM

BAB I PENDAHULUAN A.     Judul REAKSI EKSOTERM DAN REAKSI ENDOTERM B.     Rumusan Masalah 2.1 Bagaimana memahami pengert...