NAMA/NIM : DANDI SAPUTRA HALIDI/442417041
JURUSAN/GUGUS : KIMIA/B
PROGRAM STUDI : S1 KIMIA
KELOMPOK : IX (SEMBILAN)
KODE/NAMA PERCOBAAN : PF-2/KECEPATAN RATA-RATA DAN KECEPATAN SESAAT
KOPENTENSI : 1. Menganalisis data
percobaan kecepatan
rata-rata
dan kecepatan sesaat, serta
menentukan
hubungan kecepatan sesaat
dan
kecepatan rata-rata pada hasil
percobaan,
dan menjelaskan hasil
statistikanya.
2. Menentukan nilai kecepatan rata-rata
dan kecepatan sesaat melaui eksperimen.
INDIKATOR : setelah melakukan percobaan,
mahasiswa
diharapkan
dapat :
1. Menentukan nilai kecepatan
rata-rata melalui eksperimen.
2. Menentukan nilai kecepatan sesat melalui
eksperimen.
TANGGAL PERCOBAAN :
TANGGAL MASUK LAPORAN AHIR :
KAWAN KERJA :
NAMA ASISTEN :
PRAKTIKUM
PF-2
KECEPATAN RATA-RATA DAN
KECEPATAN SESAAT
A. JUDUL
Hubungan antara
jarak, perpindahan dan waktu
B. RUMUSAN
MASALAH
1. Bagaimana
penentuan nilai kecepatan rata-rata melalui eksperimen ?
2. Bagaimana
penentuan nilai kecepatan sesaat melalui eksperimen ?
C. TUJUAN
1. Mahasiswa
dapat menentukan nilai kecepatan rata-rata melalui eksperimen.
2. Mahasiswa
dapat menentuan nilai kecepatan sesaat melalui eksperimen.
D. DASAR
TEORI
Istilah ‘’laju’’ menyatakan seberapa
jauh sebuah benda berjalan dalam suatu selang waktu tertentu. Secara umum, laju
rata-rata sebuah benda didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh sepanjang
lintasannya dibagi waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak tersebut :
Laju rata-rata =
Istilah kecepatan dan
laju sering dipertukarkan dalam bahasa sehari-hari. Tetapi dalam fisika kita
membuat perbedaan diantara keduanya. Laju adalah sebuah bilangan positif,
dengan satuan. Kecepatan, dipihak lain digunakan untuk menyatakan baik besar
(nilai numerik) mengenai seberapa cepat sebuah benda bergerak maupun arah
geraknya. (dengan demikian kecepatan adalah sebuah vector). Ada perbedaan kedua
antara laju dan kecepatan : yaitu, kecepatan rata-rata didefinisikan dalam
hubungannya dengan perpindahan, dan bukan dalam jarak total yang ditempuh:
Istilah
‘’laju’’ menyatakan seberapa jauh sebuah benda berjalan dalam suatu selang
waktu tertentu. Secara umum, laju rata-rata sebuah benda didefinisikan sebagai
jarak yang ditempuh sepanjang lintasannya dibagi waktu yang diperlukan untuk
menempuh jarak tersebut :
Laju rata-rata =
Istilah kecepatan dan
laju sering dipertukarkan dalam bahasa sehari-hari. Tetapi dalam fisika kita
membuat perbedaan diantara keduanya. Laju adalah sebuah bilangan positif,
dengan satuan. Kecepatan, dipihak lain digunakan untuk menyatakan baik besar
(nilai numerik) mengenai seberapa cepat sebuah benda bergerak maupun arah
geraknya. (dengan demikian kecepatan adalah sebuah vector). Ada perbedaan kedua
antara laju dan kecepatan : yaitu, kecepatan rata-rata didefinisikan dalam
hubungannya dengan perpindahan, dan bukan dalam jarak total yang ditempuh:
Kecepatan rata-rata =
Arah kecepatan selalu sama dengan
arah perpindahan. Kecepatan suatu benda ada suatu saat atau pada suatu titik
dilintasinya tersebut disebut kecepatan sesaat (v). atau kecepataan sesaat
dapat didefinisikan pula sebagai kecepatan rata-rata pada limit (
) yang menjadi sangat kecil, mendekati
nol. Dengan demikian kecepatan sesaat dapat dituliskan sebagai berikut :
V =
Dalam hitungan analisa harga limit
,
dengan mendekatinya
pada harga nol. Ditulis
dan disebut turunan atau derivat x terhadap t.
kecepatan sesaat adalah besaran vektor, arahnya sama dengan arah limit vektor
perpindahan
. Karena
seharusnya positif, maka tanda v sama
dengan tanda
. Jadi kecepatan positif menunjukkan
gerakkan kekanan sepanjang sumbu x.
Untuk kecepatan sesaat kami gunakan symbol v, sementara
untuk kecepatan rata-rata kami gunakan
,
dengan garis diatas. Jika sebuah benda bergerak dengan kecepatan beraturan
(yaitu konstan) selama selang waktu tertentu. Maka kecepatan sesaatnya pada
tiap waktu sama dengan kecepatan rata-rata. Tetapi pada umumnya hal ini tidak
terjadi. Sebagai contoh, sebuah mobil dari keadaan diam, melaju sampai 50
km/jam, berjalan dengan kecepatan tersebut untuk beberapa saat, kemudian
melambat sampai 20 km/jam dalam kemacetan, dan ahirnya berhenti ditujuan
setelah menempuh 15 km dalam 30 menit.
Kecepatan didefinisikan sebagai perubahan posisi
persatuan waktu. Dalam system MKS atau SI satuan kecepatan adalah meter/detik
atau m/s. bergantung pada besarnya interval waktu yang dipakai untuk
mendefinisikan kecepatan, kita mengenal kecepatan rata-rata dan kecepatan
sesaat.
1. Kelajuan
rata-rata dan kecepatan rata-rata
a. Kelajuan
rata-rata
Istilah kelajuan menyatakan seberapa jauh
sebuah benda bergerak dalam selang waktu tertentu,
b. Kecepatan
rata-rata
Untuk membahas gerak satu dimensi sebuah
benda pada umumnya. Kecepatan rata-rata didefinisikan sebagai perpindahan
dibagi waktu yang diperlukan.
Untuk membahas gerak satu dimensi sebuah benda pada umumnya,
misalkan pada satu titik waktu, katakanlah t1, benda berada pada
sumbu x dititik x1 pada system koordinat, dan beberapa waktu
kemudian, pada waktu t2, berada pada titik x2. Waktu yang
diperlukan adalah t2-t1, dan selama selang waktu ini
perpindahan benda itu adalah
x2-x1.
Dengan demikian, kecepatan rata-rata, yang didefinisikan sebagai perpindahan
dibagi waktu yang diperlukan. Dimana v adalah kecepatan dan garis (-) diatas
adalah simbol standar yang berarti ‘’rata-rata’’.
Perhatikan bahwa jika x2 lebih kecil dari x1 ,
benda bergerak kekiri, berarti
x2-x1
lebih kecil dari nol. Tanda perpindahan, dan berarti juga tanda
kecepatan, menunjukkan arah : kecepatan rata-rata positif untuk benda yang
bergerak kekanan sepanjang sumbu x dan negatif jika benda tersebut bergerak
kekiri. Arah kecepatan selalu sama dengan arah perpindahan.
Referansi
:-Douglas.C. Giancoli, 2001, fisika,
edisi ke-5, Jakarta: Erlangga
-http://mirza.staff.umg.ac.id/fisdas/fisdasbook.i,pdf.
-university physics (terjemahan sri jatno
wirjosoedirjo dan Drs. Soegeng).
Edisi ke-7.
E. Variabel
1. Variabel
bebas : jarak (d)
2. Variabel
terikat :waktu (t)
3. Variabel
control :posisi awal kereta (x0)
F. Alat-alat
yang diperlukan :
1. Photogate
timer dengan accessory photogate
2. Valma
ramp dengan accessory
3. Balok
pengganjal atau keeping aluminium
G. Prosedur
kerja :
1. menyusun
peralatan seperti pada gambar 2.1. membuat salah satu ujung dari valma ramp
lebih tinggi dari yang lain,dan mengganjalnya dengan balok pengganjal ( tebal =
7-8 cm ).
2. Memilih
sebuah titik x1 dekat dengan pusat valma ramp. Mengukur posisi titik
x1 ini dengan menggunakan skala metrik yang tertera pada valma ramp
dan mencatat nilainya.
3. Memilih
titik start x0 untuk kereta, dengan ujung tertinggi dari valma ramp.
Memberi tanda dengan pensil titik ini sehingga kita dapat melepaskan kereta
dari tempat yang sama
4. Mencatat
jarak antara kedua photogate sebagai D pada tabel 2.1
(Catatan
: Untuk memperoleh posisi D yang tepat, meletakkan balok aluminium yang
tersedia tepat pada skala yang diinginkan. Setelah itu, mengeser perlahan
accessories photogate pada balok tersebut, menghentikan jika lampu photogate
menyala untuk pertama kalinya. Hal ini menunjukan bahwa photogate dan
accessoriesnya sudah berada pada D yang diinginkan ).
5. Mengeser
tombol saklar photogate timer ke posisi pulse.
6. Menekan
tombol reset.
7. Menahan
kereta supaya tetap berada pada posisi x0 kemudian melepaskannya.
Mencatat nilai t1, yaitu waktu yang tampak pada layar setelah kereta
melewati kedua photogate.
8. Mengulangi
langkah ke-6 dan ke-7 paling kurang 4 kali,dan mencatat sebagai t2,t3,t4,
dan t5.
9. Mengulangi
langka ke-4 sampai ke-8 untuk nilai D yang dikurangi 6 cm (untuk 5 nilai D yang
berbeda).
Tabel 2.1 Hasil Pengamatan
D
( cm )
|
t1
|
t2
|
t3
|
t4
|
t5
|
t6
|
|
|
|
|
|
|
|
DATA
HASIL PENGAMATAN
PF-2
X1 = 60 cm
X0 = 25 cm
D (cm)
|
t1
|
t2
|
t3
|
t4
|
40 cm
|
0,8997
|
1,0674
|
0,9254
|
0,9186
|
34 cm
|
1,1218
|
1,0684
|
1,0525
|
1,0546
|
28 cm
|
1,2194
|
1,2124
|
1,2171
|
1,2126
|
PENGOLAHAN DATA
PF-2
KECEPATAN RATA-RATA DAN
KECEPATAN SESAAT
v Menghitung kesalahan
relatif (KR) pada jarak antara kedua photogate timer.
Ø D1 = 40 cm = 0.4 m
∆D1 =
x 0,1 cm
=
0.05 cm
=
0.0005 m
KR1 =
x 100%
=
x 100%
= 0,125%
(4 AP)
(
D1 ± ∆D1 ) = ( 4.000 ± 0.005 ) 10-1 m
Ø D2 = 34
cm = 0.34 m
∆D2 =
x 0,1 cm
=
0.05 cm
=
0.0005 m
KR2 =
x 100%
=
x 100%
=
0,147%
(4
AP)
(D2
± ∆D2) = (3.400
± 0.005) 10-1 m
Ø D3 = 28 cm = 0.28 m
∆D3 =
x 0,1 cm
= 0.05 cm
= 0.0005 m
KR3 =
x 100%
=
x 100%
= 0,178%
(4
AP)
(D2
± ∆D2) = (2.800
± 0.005) 10-1 m
v
Menghitung nilai tavg
Ø Untuk
D1
t ( sekon )
|
t2 ( sekon
)
|
|
0,9893
0,9933
0,9912
|
0,9787
0,9866
0,9824
|
|
|
∑ t2 = 2,9477sekon
|
|
|
Tavg1 =
=
s
∆tavg1 =
=
=
=
= 0,03840 s
KR1 =
x 100%
=
x 100%
= 4,03 %
(
3 AP)
Ø Untuk
D2
t ( sekon )
|
t2 ( sekon
)
|
|
1,1218
1,0684
1,0525
1,0546
|
1,2584
1,1414
1,1077
1,1121
|
|
|
∑ t2 = 4,6196 sekon
|
|
|
Tavg2
=
=
=1,155
s
∆tavg2 =
=
=
=
= 0,01561 s
KR2 =
x 100%
=
x 100 %
= 1,35 %
(3
AP)
(
± ∆
)
= ( 1,55 ± 0,15 )10-1 sekon
Ø Untuk
D3
t ( sekon )
|
t2 ( sekon
)
|
|
1,2194
1,2124
1,2171
1,2126
|
1,4869
1,4699
1,4815
1,4705
|
|
|
∑ t2 = 5,9088 sekon
|
|
|
Tavg2
=
=
s
=
1,2154 s
∆tavg2 =
=
=
=
= 0,001449 s
KR3 =
x 100%
=
x 100 %
= 0,119 %
(4 AP)
(
± ∆
)
= ( 2,154 ± 0,014 )10-1 sekon
v
Menghitung nilai vavg
Ø
Untuk D1
D1 = 40
cm = 0.4 m
Vavg1 =
=
=
0,4201 m/s
∆vavg1 =
+
x Vavg1
=
+
x 0,4201
=
0,0172 m/s
KR1 =
x 100%
=
x 100%
=4,09
%
( 3
AP)
(vavg1 ± ∆vavg1) =
(4,20 ± 0,17) 10-1 m/s
Ø
Untuk D2
D2 = 34
cm = 0.34 m
Vavg2 =
=
=
0,2943
m/s
∆vavg2 =
+
x vavg2
=
+
x 0,2943
m/s
= 0,0043 m/s
KR2 =
x 100%
=
x 100%
= 1,46 %
( 3 AP)
(vavg2 ± ∆vavg2) =
(2,94± 0,04 ) 10-1 m
Ø
Untuk D3
D3 = 28 cm = 0.28 m
Vavg3 =
=
=
0,2303
m/s
∆vavg3 =
+
x vavg3
=
+
x 0,2303
m/s
= 0,00066 m/s
KR3 =
x 100%
=
x 100%
= 0,28 %
( 4 AP)
(vavg2 ± ∆vavg2) =
(2,303± 0,006 ) 10-1 m/s
v
Tabel hasil perhitungan
( D ± ∆D ) m
|
( tavg ± ∆tavg ) s
|
( vavg ± ∆vavg ) m
|
(4.000 ± 0.005) 10-1.m
(3,400
(3,800
|
( 9,54 ± 0,38 ) 10-1 .s
(1,55 ± 0,15)
10-1 .s
(2,154
|
(4,20
± 0,17)10-1 m/s
(2,94 ± 0,04)10-1 m/s
(2,303 ± 0,006)10-1 m/s
|
v
Grafik hubungan antara
tavg terhadap vavg.
|
|
0,9
1,1
1,2
|
4
3
2
|
v
Interpretasi grafik
Dari grafik diatas dapat
diinterprestasika bahwa hubungan
antara(tavg) dengan (vavg) adalah berbanding terbalik.
v
Menghitung nilai
kemiringan grafik
m =
=
=
= 0,580036
=
0,06094
v Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa kecepatan suatu benda selalu berbanding
terbalik dengan waktu yang bekerja, dimana jika waktu yang diperlukan semakin
sedikit maka kecepatan benda semakin tinggi dan sebaliknya.
v
Kemungkinan kesalahan
1.
Pemasangan alat yang
kurang sempurna.
2.
Pengaruh gaya terhadap
x0 selalu tidak stabil.
Kenpa pada grafik, kecepatnnya diklikan 10^-1 semntara wktunya tdak?
BalasHapus