BAB
I
PENDAHULUAN
1.
Judul
Kesetimbangan Ion Kromat (CrO4-2)
dan Ion Dikromat (Cr2O-2)
2.
Rumusan
Masalah
Bagaimana penulisan persamaan
reaksi ion kromat (CrO4-2) dan ion dikromat (Cr2O-2)
dalam suasana asam dan basa?
3.
Tujuan
Mahasiswa dapat menuliskan persamaan
reaksi ion kromat (CrO4-2) dan ion dikromat (Cr2O-2)
dalam suasana asam dan basa.
4.
Manfaat
Agar praktikan dapat mengetahui
cara penulisan persamaan reaksi ion kromat (CrO4-2) dan
ion dikromat (Cr2O-2) dalam suasana asam dan basa
BAB II
KAJIAN
TEORI
Prinsip
kesetimbangan dalam reaksi kimia pertama kali ditemukan oleh Bertholt sewaktu
menjadi penasehat ilmiah Napoleon di Mesir,sedangkan kajian secara laboratorium
dilakukan oleh Eldberg dan Waage.Mereka menunjukan behwa reaksi kesetimbangan
dapat didekati dalam dua arah dan mereka menunjukan hubungan matematis antara
konsentrasi pereaksi dan produk dalam kesetimbangan.Pada kesempatan ini,Vant
Holf mengusulkan persamaan matematis untuk kesetimbangan dinamis,yaitu
konsentrasi pereaksi merupakan pangkat dari koefisien
reaksinya(sunarya,2010:228).
Kesetimbangan
dapat didefinisikan sebagai keadaan atau kondisi yang didalamnya semua
gaya,proses atau kecenderungan yang ada tepat diimbangi oleh gaya,proses atau
kecenderungan yang sama tetapi berkawanan arah.Dalam ilmu kimia,kesetimbangan
yang terjadi dengan potensial kimia berlangsung secara konstan karena tidak ada
perubahan energi bebas.Kesetimbangan kimia(asam basa) merupakan suatu topik
yang sangat penting dalam ilmu kimia dan ilmu-ilmu lain yang mempergunakan
kimia seperti biologi,kedokteran,pertanian(Hadyana,2007:138).
Untuk
perhitungan-perhitungan yang teliti tidak dipergunakan konsentrasi,tetapi
dipergunakan aktivitas.Untuk suatu reaksi bolak balik.dapat ditulis:
A + B
C + D
Menurut
hukum massa kecepatan reaksi antara A + B (reaksi kekanan) sama dengan k,CACB.
K1
= Konstanta reaksi
Hasil
hasil reaksi ( C dan D) dapat bereaksi kembali dan memberikan A dan B,sedang
kecepatan reaksinya sebanding dengan konsentrasi reaksi C dan D kecepatan
kekiri = K2 CcCD.
Kalau pada reaksi diperlukan salah
satu zat lebuh banyak dari pada yang lain,maka ini harus dinyatakan,misalnya:
2A
+ B -
Produk dapat ditulis:
A + A + B -
Produk
Keetimbangan
beratak kekanan maka pada kesetimbangan konstan produk jauh lebih besar dari
pada konstanta reaktan dan K mempunyai harga yang besar.Sebaliknya,harga K yang
kecil menunjukan bahwa pada kesetimbangan konsentrasi produk adalah kecil.Jadi
harga K menunjukan besarnya perubahan dari reaktan untuk membentuk produk.Maka
harga K menjadi kebalikannya( Respati,1992:127-129).
Salah satu logam transisi yang
terpenting ialah kromium.serpihan kromium(chkame plating) banyak digunakan
dalam peralatan sehari-hari,pada mobil dan sebagainya.Karena lapisan kromium ini
sangat indah,keras,dan melindungi logam lain dari korosi(Achmad,2001:138).
Didalam kromium tidak ditemukan
sebagai logam bebas.Selain ditemukan dalam biji kromat,kromium juga seperti
ditemukan dalam PBCrO4 yang merupkan mineral kromium yang banyak ditemukan
di Rusia,Brazil,Amerika Serikat dan Tosmania.Selain itu kromium juga ditemukan
di matahari,meteorid dan kerak batu dan air laut(Cotton,1989:210).
Kromium sangat penting dalam paduan
logam dan digunakan dalam pembuatan “stainless steel”.Senyawa kromium mempunyai
warna yang sangat menarik dan digunakan sebagai pigmen seperti kuning krom (
Timbal (II) kromat ) hijau krom ( kromium (III) oksida).Suatu senyawa kromium
yang indah sekali adalah jamrud batu pertama ini terbentuk jika ion aluminium dalam
mineral berisi Be3 Al2 (Si6O18)
diganti oleh ion kromium (III) (Achmad,2001:138).
Kromium
mempunyai konvigurasi elektron 3d5,4s1, sangat keras,mempunyai titik leleh dan
titik didih tinggidiatas titik leleh dan titik didih unsur-unsur transisideret
pertama lainnya.Bilangan oksidasi yang terpenting adalah t2,t3 dan t6.jika
dalam keadaan murni melarut dengan lambat sekali, dalam asam encer membentuk
garam kromium (II) (Achmad, : 138).
Dalam
kromat CrO42- atau kromat Cr2O72-,anion kromium adalah heksavalen,dengan keadaan
oksidasi t6.ion-ion ini diturunkan dari kromium trioksida,CrO3.Ion-ion kromat
berwarna kuning sedangkan dikromat berwarna jingga. Kromat mudah diubah menjadi
dikromat dengan penambahan asam (Catton,1989:210).
Kromoum
(IV) oksida, CrO3 bersifat asam sehingga dapat bereaksi dengan basa membentuk
ion kromat (IV).
CrO3 (s) + 2OH-(aq)
®
CrO42-(aq) H2O(l)
Kromium (III) hidro okisida dapat
juga dioksidasi dengan Na2O2 menghasilkan ion kromat yang
berwarna kuning.
2Cr(OH)3 +
3N2O2 + 2H+(aq) ®
2Cr42-(aq) + 6Na+(aq) +
4H2O(l)
Jika
larutan ion kromat disamakan akan menghasilkan ion dikromat yang berwarna
jingga.
2CrO42-(aq)
+ 2H+(aq) Cr2O72-(aq)
+ H2O(l)
Ion CrO42- mempunyai
struktur tetrahedral dan ion Cr2O72- mempunyai
struktur tetrahedral rangkap dimana dua aom oksigen bersambung.
Didalam larutan terjadi
kesetimbangan antara CrO42- dan Cr2O72-
yang bergantung pada pH larutan.
2CrO42-(aq)
+ 2H+(aq) ®Cr2O72-(aq)
+ H2O(l)
Didalam larutan asam ,ion kromat ion
dikromat adalah oksidator kuat.
1. Dalam
larutan asam
basa-(aq)
+
14H+(aq) + 6e ® 2Cr3+(aq)
+ 7H2O(l) E0= +1,33 V
2. Dalam
larutan basa
CrO42-(aq)+4H2O(l)+3e
®
Cr(OH)4(aq)+4OH(aq) E0=-0,13V
(Achmad,2001:141-142).
BAB
III
METODE
PERCOBAAN
1.
Tempat
dan Waku
-
Tempat
: Laboratorium kimia B, lt.2,
FMIPA, Universitas Negeri Gorontalo
-
Waktu
: Rabu, 08 November 2017. Pukul
13.00-15.00 WITA
2.
Alat
dan Bahan
-
Alat
No
|
Nama Alat
|
Kategori
|
Gambar
|
Fungsi
|
1
|
Tabung reaksi
|
I
|
Sebagai tempat
menampung atau mencampurkan larutan (K2CrO5 , K2Cr2O7
, HCl , dan NaOH)
|
|
2
|
Pipet tetes
|
I
|
Sebagai alat
untuk mengambil larutan dalam skala kecil (HCl dan NaOH)
|
|
3
|
Rak tabung
reaksi
|
I
|
Sebagai wadah
untuk meletakkan tabung reaksi
|
|
4
|
Gelas ukur
|
I
|
Sebagai alat
untuk mengukur volume cairan K2CrO5 dan K2Cr2O7
|
|
5
|
Kertas PH
|
I
|
Untuk
menentukan larutan asam atau basa
|
-
Bahan
No
|
Nama Bahan
|
Kategori
|
Sifat Fisik
|
Sifat Kimia
|
1
|
||||
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.
Hasil Pengamatan
NO
|
Perlakuan
|
Pengamatan
|
1
|
Dikromat Asam
- Mencampurkan 1 ml K₂Cr2O7.
- Menambahkan 20 tetes larutan
HCL kemudian dicampr dengan mengocoknya.
- Mengamati perubahan warna.
|
-Berwarna jingga.
- Tidak mengalami
perubahan warna.
- Dari pH 7 menjadi
pH 2.
|
2
|
Dikromat basa
- Mencampurkan 1 ml K₂Cr2O7
- Menambahlkan 20 tetes larutan
NaOH kemudian dicampur dan mengocoknya.
- Mengamati perubahan pH.
|
- Berwarna
jingga.
- Berubah menjadi
kuning.
- Dari pH 7 menjadi
pH 8.
|
3
|
Kromat Asam
-Mencampurkan 1 ml K₂CrO4.
- Menambahlkan 20 tetes larutan
HCL kemudian mencampur dengan cara mengocoknya.
- Mengamati perubahan dan pH
|
- Berubah kuning.
- Berubah menjadi
warna jingga.
- Dari pH 7
menjadi pH 5.
|
4
|
Kromat Basa
-Mencampurkan 1 ml K₂CrO4.
- Menambahlkan 20 tetes larutan
NaOH kemudian
dicampur dengan cara mengocoknya.
- Mengamati perubahan pH
|
-Berwarna kuning
-Tidak mengalami
perubahan warna
- Dari pH 7
menjadi pH 12
|
2.
Pembahasan
Dalam percobaan reaksi kimia tidak lain adalah proses
terjadinya perubahan kimia. Reaksi ini antara lain berisi asam-basa. Reaksi
yang terjadi antara suatu asam dan basa sering dikenal dengan istilah titrasi.
Hal ini berguna untuk mengetahui konsentrasi dan pH larutan. Hal ini dapat
dilihat dalam percobaan larutan ditambah larutan asam (HCl) dan basa (NaOH).
a) Pada
percobaan larutan K2CrO4 dimana pada saat ditambah HCl
menghasilkan perubahan warna dan pH larutan. Dimana warna yang dihasilkan yaitu
perubahan dari warna kuning ke jingga, dan pH-nya berubah dari 7 ke 1. Hal ini
menunjukkan adanya reaksi kimia yang terjadi, berbeda dengan pada saat larutan
K2CrO4 ditambahkan NaOH, tidak terjadi perubahan warna
akan tetapi pH-nya mrngalami perubahan yaitu dari 7 ke 2. Persamaan rekasi dari
larutan K2CrO4 dalam suasana asam dan basa dapat
dituliskan :
K2CrO4(aq)
+ 2HCl(aq) H2CrO4(aq) +
2HCl(aq)
K2CrO4(aq)
+ 2NaOH(aq) Na2CrO4(aq)
+ 2KOH(aq)
gambar dalam suasana asam
gambar dalam suasana
basa
a) Pada
percobaan selanjutnya dimana larutan K2Cr2O7
pada saat ditambahkan dengan larutan HCl mengalami perubahan kimia, dimana
terjadi perubahan warna dari warna jingga menjadi kuning serta pH-nya juga
mengalami perubahan yaitu dari 4 menjadi 2, sama halnya dengan pada saat
larutan K2Cr2O7 ditambahkan atau direaksikan
bersama larutan NaOH perubahan warna yang terjadi tetap sama yaitu, dari warna
jingga menjadi kuning, dan juga pH-nya mengalami perubahan dari 4 menjadi 3,
hal ini menunjukkan adanya perubahan kimia yang terjadi pada percobaan ini,
sesuai dengan ciri-ciri perubahan kimia, salah satunya yaitu terjadi perubahan
warna. Persamaan reaksi dari larutan K2Cr2O7
dalam suasana asam dan basa dapat dituliskan :
K2Cr2O7(aq) +
2HCl(aq) H2Cr2O7(aq)
+ 2KCl(aq)
K2Cr2O7(aq)
+ 2NaOH(aq) Na2Cr2O7(aq)
+ 2KOH(aq)
Gambar
dalam suasana asam
gambar dalam suasana basa
BAB
V
KESIMPULAN
DAN SARAN
1.
Kesimpulan
Penambahan
NaOH sebanyak 20 tetes pada K2CrO4. Tidak mengalami perubahan
warna. Dan saat ditambahkan NaOH pada K2CrO7 terjadi
perubahan warna dan orange menjadi kuning.
Penambahan
HCl sebanyak 20 tetes pada larutan K2CrO4 terjadi perubahan warna dari kuning
menjadi warna orange. Dan saat ditambahkan HCl sebanyak 20 tetes pada larutan
K2CrO7 tidak terjadi perubahan warna. Begitupun PH-nya, PH dan setiap larutan
mengalami kenaikan dan penurunan.
2.
Saran
Saran untuk percobaan
ini, sebaiknya praktikan lebih berhati-hati dalam mencampurkan larutan atau zat
kimia yang berbahaya agar terjamin keselamatan dalam melakukan praktikum.
Coba cek lagi ketikannya sepertinya banyak yang salah dan jadi membingungkan
BalasHapus