Kamis, 16 November 2017

laporan pk 4 Kesetimbangan Ion Kromat (CrO4-2) dan Ion Dikromat (Cr2O-2)

BAB I
PENDAHULUAN

1.     Judul
Kesetimbangan Ion Kromat (CrO4-2) dan Ion Dikromat (Cr2O-2)

2.     Rumusan Masalah
Bagaimana penulisan persamaan reaksi ion kromat (CrO4-2) dan ion dikromat (Cr2O-2) dalam suasana asam dan basa?

3.     Tujuan
Mahasiswa dapat menuliskan persamaan reaksi ion kromat (CrO4-2) dan ion dikromat (Cr2O-2) dalam suasana asam dan basa.

4.     Manfaat
Agar praktikan dapat mengetahui cara penulisan persamaan reaksi ion kromat (CrO4-2) dan ion dikromat (Cr2O-2) dalam suasana asam dan basa



 BAB II
KAJIAN TEORI
Prinsip kesetimbangan dalam reaksi kimia pertama kali ditemukan oleh Bertholt sewaktu menjadi penasehat ilmiah Napoleon di Mesir,sedangkan kajian secara laboratorium dilakukan oleh Eldberg dan Waage.Mereka menunjukan behwa reaksi kesetimbangan dapat didekati dalam dua arah dan mereka menunjukan hubungan matematis antara konsentrasi pereaksi dan produk dalam kesetimbangan.Pada kesempatan ini,Vant Holf mengusulkan persamaan matematis untuk kesetimbangan dinamis,yaitu konsentrasi pereaksi merupakan pangkat dari koefisien reaksinya(sunarya,2010:228).
Kesetimbangan dapat didefinisikan sebagai keadaan atau kondisi yang didalamnya semua gaya,proses atau kecenderungan yang ada tepat diimbangi oleh gaya,proses atau kecenderungan yang sama tetapi berkawanan arah.Dalam ilmu kimia,kesetimbangan yang terjadi dengan potensial kimia berlangsung secara konstan karena tidak ada perubahan energi bebas.Kesetimbangan kimia(asam basa) merupakan suatu topik yang sangat penting dalam ilmu kimia dan ilmu-ilmu lain yang mempergunakan kimia seperti biologi,kedokteran,pertanian(Hadyana,2007:138).
Untuk perhitungan-perhitungan yang teliti tidak dipergunakan konsentrasi,tetapi dipergunakan aktivitas.Untuk suatu reaksi bolak balik.dapat ditulis:
            A + B      C + D
Menurut hukum massa kecepatan reaksi antara A + B (reaksi kekanan) sama dengan k,CACB.
K1 = Konstanta reaksi
Hasil hasil reaksi ( C dan D) dapat bereaksi kembali dan memberikan A dan B,sedang kecepatan reaksinya sebanding dengan konsentrasi reaksi C dan D kecepatan kekiri = K2 CcCD.
            Kalau pada reaksi diperlukan salah satu zat lebuh banyak dari pada yang lain,maka ini harus dinyatakan,misalnya:
            2A + B - Produk dapat ditulis:
        A + A + B - Produk
Keetimbangan beratak kekanan maka pada kesetimbangan konstan produk jauh lebih besar dari pada konstanta reaktan dan K mempunyai harga yang besar.Sebaliknya,harga K yang kecil menunjukan bahwa pada kesetimbangan konsentrasi produk adalah kecil.Jadi harga K menunjukan besarnya perubahan dari reaktan untuk membentuk produk.Maka harga K menjadi kebalikannya( Respati,1992:127-129).
            Salah satu logam transisi yang terpenting ialah kromium.serpihan kromium(chkame plating) banyak digunakan dalam peralatan sehari-hari,pada mobil dan sebagainya.Karena lapisan kromium ini sangat indah,keras,dan melindungi logam lain dari korosi(Achmad,2001:138).
            Didalam kromium tidak ditemukan sebagai logam bebas.Selain ditemukan dalam biji kromat,kromium juga seperti ditemukan dalam PBCrO4 yang merupkan mineral kromium yang banyak ditemukan di Rusia,Brazil,Amerika Serikat dan Tosmania.Selain itu kromium juga ditemukan di matahari,meteorid dan kerak batu dan air laut(Cotton,1989:210).
            Kromium sangat penting dalam paduan logam dan digunakan dalam pembuatan “stainless steel”.Senyawa kromium mempunyai warna yang sangat menarik dan digunakan sebagai pigmen seperti kuning krom ( Timbal (II) kromat ) hijau krom ( kromium (III) oksida).Suatu senyawa kromium yang indah sekali adalah jamrud batu pertama ini terbentuk jika ion aluminium dalam mineral berisi Be3 Al2 (Si6O18) diganti oleh ion kromium (III) (Achmad,2001:138).
Kromium mempunyai konvigurasi elektron 3d5,4s1, sangat keras,mempunyai titik leleh dan titik didih tinggidiatas titik leleh dan titik didih unsur-unsur transisideret pertama lainnya.Bilangan oksidasi yang terpenting adalah t2,t3 dan t6.jika dalam keadaan murni melarut dengan lambat sekali, dalam asam encer membentuk garam kromium (II) (Achmad, : 138).
Dalam kromat CrO42- atau kromat Cr2O72-,anion kromium adalah heksavalen,dengan keadaan oksidasi t6.ion-ion ini diturunkan dari kromium trioksida,CrO3.Ion-ion kromat berwarna kuning sedangkan dikromat berwarna jingga. Kromat mudah diubah menjadi dikromat dengan penambahan asam (Catton,1989:210).
Kromoum (IV) oksida, CrO3 bersifat asam sehingga dapat bereaksi dengan basa membentuk ion kromat (IV).
CrO3 (s) + 2OH-(aq) ® CrO42-(aq) H2O(l)
            Kromium (III) hidro okisida dapat juga dioksidasi dengan Na2O2 menghasilkan ion kromat yang berwarna kuning.
  2Cr(OH)3 + 3N2O2 + 2H+(aq) ® 2Cr42-(aq) + 6Na+(aq) + 4H2O(l)
Jika larutan ion kromat disamakan akan menghasilkan ion dikromat yang berwarna jingga.
2CrO42-(aq) + 2H+(aq)                Cr2O72-(aq) + H2O(l)
  Ion CrO42- mempunyai struktur tetrahedral dan ion Cr2O72- mempunyai struktur tetrahedral rangkap dimana dua aom oksigen bersambung.
            Didalam larutan terjadi kesetimbangan antara CrO42- dan Cr2O72- yang bergantung pada pH larutan.
               2CrO42-(aq) + 2H+(aq) ®Cr2O72-(aq) + H2O(l)
            Didalam larutan asam ,ion kromat ion dikromat adalah oksidator kuat.
1.     Dalam larutan asam
basa-(aq) + 14H+(aq) + 6e ® 2Cr3+(aq) + 7H2O(l) E0= +1,33 V
2.     Dalam larutan basa
CrO42-(aq)+4H2O(l)+3e ® Cr(OH)4(aq)+4OH(aq) E0=-0,13V
(Achmad,2001:141-142).


BAB III
METODE PERCOBAAN
1.     Tempat dan Waku
-        Tempat  :  Laboratorium kimia B, lt.2, FMIPA, Universitas Negeri Gorontalo
-        Waktu    :  Rabu, 08 November 2017. Pukul 13.00-15.00 WITA

2.     Alat dan Bahan
-        Alat
No
Nama Alat
Kategori
Gambar
Fungsi
1
Tabung reaksi
I

Sebagai tempat menampung atau mencampurkan larutan (K2CrO5 , K2Cr2O7 , HCl , dan NaOH)
2
Pipet tetes
I

Sebagai alat untuk mengambil larutan dalam skala kecil (HCl dan NaOH)
3
Rak tabung reaksi
I

Sebagai wadah untuk meletakkan tabung reaksi
4
Gelas ukur
I

Sebagai alat untuk mengukur volume cairan K2CrO5 dan K2Cr2O7
5
Kertas PH
I

Untuk menentukan larutan asam atau basa

-        Bahan
No
Nama Bahan
Kategori
Sifat Fisik
Sifat Kimia
1





















BAB IV                             
HASIL DAN PEMBAHASAN

1.     Hasil Pengamatan
NO
Perlakuan
Pengamatan
1
Dikromat Asam
- Mencampurkan 1 ml KCr2O7.
- Menambahkan 20 tetes larutan
HCL kemudian dicampr dengan mengocoknya.
- Mengamati perubahan warna.

-Berwarna jingga.
- Tidak mengalami perubahan warna.
                                         

- Dari pH 7 menjadi pH 2.
2
Dikromat basa
- Mencampurkan 1 ml KCr2O7
- Menambahlkan 20 tetes larutan
NaOH kemudian dicampur dan mengocoknya.
- Mengamati perubahan pH.


- Berwarna jingga.
- Berubah menjadi kuning.


- Dari pH 7 menjadi pH 8.
3
Kromat Asam
-Mencampurkan 1 ml KCrO4.
- Menambahlkan 20 tetes larutan
HCL kemudian mencampur dengan cara mengocoknya.
- Mengamati perubahan dan pH


- Berubah kuning.
- Berubah menjadi warna jingga.


- Dari pH 7 menjadi pH 5.
4
Kromat Basa
-Mencampurkan 1 ml KCrO4.
- Menambahlkan 20 tetes larutan
   NaOH kemudian dicampur dengan cara mengocoknya.
- Mengamati perubahan pH


-Berwarna kuning  
-Tidak mengalami perubahan warna


- Dari pH 7 menjadi pH 12

2.     Pembahasan
            Dalam percobaan reaksi kimia tidak lain adalah proses terjadinya perubahan kimia. Reaksi ini antara lain berisi asam-basa. Reaksi yang terjadi antara suatu asam dan basa sering dikenal dengan istilah titrasi. Hal ini berguna untuk mengetahui konsentrasi dan pH larutan. Hal ini dapat dilihat dalam percobaan larutan ditambah larutan asam (HCl) dan basa (NaOH).
a)     Pada percobaan larutan K2CrO4 dimana pada saat ditambah HCl menghasilkan perubahan warna dan pH larutan. Dimana warna yang dihasilkan yaitu perubahan dari warna kuning ke jingga, dan pH-nya berubah dari 7 ke 1. Hal ini menunjukkan adanya reaksi kimia yang terjadi, berbeda dengan pada saat larutan K2CrO4 ditambahkan NaOH, tidak terjadi perubahan warna akan tetapi pH-nya mrngalami perubahan yaitu dari 7 ke 2. Persamaan rekasi dari larutan K2CrO4 dalam suasana asam dan basa dapat dituliskan :
K2CrO4(aq) + 2HCl(aq)               H2CrO4(aq) + 2HCl(aq)
K2CrO4(aq) + 2NaOH(aq)                             Na2CrO4(aq) + 2KOH(aq)      
IMG-20171113-WA0011.jpg
IMG-20171113-WA0019.jpg
gambar dalam suasana asam

   IMG-20171113-WA0005.jpg                           IMG-20171113-WA0005.jpg
gambar dalam suasana basa

a)     Pada percobaan selanjutnya dimana larutan K2Cr2O7 pada saat ditambahkan dengan larutan HCl mengalami perubahan kimia, dimana terjadi perubahan warna dari warna jingga menjadi kuning serta pH-nya juga mengalami perubahan yaitu dari 4 menjadi 2, sama halnya dengan pada saat larutan K2Cr2O7 ditambahkan atau direaksikan bersama larutan NaOH perubahan warna yang terjadi tetap sama yaitu, dari warna jingga menjadi kuning, dan juga pH-nya mengalami perubahan dari 4 menjadi 3, hal ini menunjukkan adanya perubahan kimia yang terjadi pada percobaan ini, sesuai dengan ciri-ciri perubahan kimia, salah satunya yaitu terjadi perubahan warna. Persamaan reaksi dari larutan K2Cr2O7 dalam suasana asam dan basa dapat dituliskan :
K2Cr2O7(aq) + 2HCl(aq)                       H2Cr2O7(aq)  + 2KCl(aq)
K2Cr2O7(aq)  + 2NaOH(aq)               Na2Cr2O7(aq) + 2KOH(aq)
IMG-20171113-WA0012.jpg                    IMG-20171113-WA0007.jpg
Gambar dalam suasana asam
IMG-20171113-WA0012.jpg                    IMG-20171113-WA0007.jpg
                                                                                                                                        
gambar dalam suasana basa





 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

1.     Kesimpulan
Penambahan NaOH sebanyak 20 tetes pada K2CrO4. Tidak mengalami perubahan warna. Dan saat ditambahkan NaOH pada K2CrO7 terjadi perubahan warna dan orange menjadi kuning.
Penambahan HCl sebanyak 20 tetes pada larutan K2CrO4 terjadi perubahan warna dari kuning menjadi warna orange. Dan saat ditambahkan HCl sebanyak 20 tetes pada larutan K2CrO7 tidak terjadi perubahan warna. Begitupun PH-nya, PH dan setiap larutan mengalami kenaikan dan penurunan.

2.     Saran
Saran untuk percobaan ini, sebaiknya praktikan lebih berhati-hati dalam mencampurkan larutan atau zat kimia yang berbahaya agar terjamin keselamatan dalam melakukan praktikum.




1 komentar:

  1. Coba cek lagi ketikannya sepertinya banyak yang salah dan jadi membingungkan

    BalasHapus

REAKSI EKSOTERM DAN REAKSI ENDOTERM

BAB I PENDAHULUAN A.     Judul REAKSI EKSOTERM DAN REAKSI ENDOTERM B.     Rumusan Masalah 2.1 Bagaimana memahami pengert...