Jumat, 16 Oktober 2020

Realita Kuliah Daring dan Peran pemerintah dalam dunia pendidikan disaat Pandemik

 Assalamu`alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Salam Literasi

Ada perasaan campur aduk yang melanda setiap insan khususnya kalangan pelajar baik mahasiswa maupun tenaga pendidik diseluruh belahan bumi. Bagaimana tidak, tahun ini merupakan sejarah baru dimana semua aktivitas pendidikan hanya bisa dilakukan secara virtual sahaja. Gorontalo terutama, sampai dengan saat ini masih melaksanakan kegiatan belajar mengajar dari rumah sehingga banyak dari mereka mengeluh dengan keadaan demikian yang menyebabkan dampak positif dan negatif bermunculan. Salah satunya adalaah nilai cinta kepada pelajaran berkurang, dimana pelajar yang mengikuti proses pembelajaran secara virtual dapat mengakses tautan atau aplikasi lainnya selama pembelajaran berlangsung. Artinya, pendidikan saat ini memunculkan naluri pelajar untuk tidak mencintai pelajaran sedangkan bagi masyarakat pinggiran hanya bisa menatap dan termenung memikirkan bagaimana caranya untuk tetap bisa mengikuti proses pembelajaran karena tidak memiliki sumber daya yang mencukupi. Begitupun yang dirasakan tenaga pendidik yang disibukkan dengan kepadatan jadwal dan memikirkan alternatif sistematika pembelajaran yang baik agar bisa diterima oleh pelajar. Tak hanya itu sistem penilaian dan pencapaian pelajar pun turut diperhatikan untuk dapat mengupgrade seberapa berhasilnya sistem pembelajaran yang diterapkan. 

Disisi lain, aktivitas pendidikan secara virtual memberikan ruang bebas bagi dunia pendidikan yang dimana alokasi waktu tak terbatas, tak memandang situasi dan kondisi untuk tetap melaksanakan kegaiatan belajar dan mengajar. Ruang lingkup materi yang diberikan pun sangat luas dan fleksibel, bukan hanya bersumber dari buku buku bacaan akan tetapi artike artikel ilmiah yang banyak bertebaran dimedia sangat membantu. Dengan adanya subsidi bantuan kuota internet dari pemerintah para pelajar terbantu sebab kendala utama pelajar adalah mahalnya harga kuota semntara kebutuhan pelajar akan kuota untuk dunia pendidikan membutuhkan pemakaian kuota yang bisa dibilang banyak. Langkah yang diambil oleh pemerintah cukup serius dengan adanya alokasi dana untuk membangun dunia pendidikan meski disaat pandemik. Kini yang diresahkan pelajar terjawab sudah hanya saja ada hal yang masih mengganjal yaitu pelajar yang belum memiliki handphone atau media pembelajaran masih belum bisa ikut serta dalam kegiatan belajar mengajar. Harapannya media pembelajaran untuk mereka yang belum memiliki media bisa difasilitasi oleh pemerintah, dengan begitu seluruh pelajar mendapatkan pendidikan yang sama rata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

REAKSI EKSOTERM DAN REAKSI ENDOTERM

BAB I PENDAHULUAN A.     Judul REAKSI EKSOTERM DAN REAKSI ENDOTERM B.     Rumusan Masalah 2.1 Bagaimana memahami pengert...